Ahad, 23 Januari 2011

...Perjalanan Maut...

Engkau...
keretamu terjun ke dalam gaung...cermin depan
kereta pecah seribu...menikam di merata mukamu...
beratus serpihan terbenam dalam matamu...mukamu
hancur...tulangmu patah berantakan...darah meng-
alir dari segenap lukamu...
dan ia sesuatu yang tak pernah engkau fikirkan
...engkau bermandikan darahmu sendiri...

..dan engkau pula...
dibawah terik matahari...engkau dengan motosikalmu...
terpelanting ke tengah jalanraya...topi keledarmu
terlepas...kepalamu terbelah...bagaikan tempurung
kelapa tua dibelah kapak...
otakmu bersepah di atas jalan...tulang belakangmu
patah tiga...sebuah lori tergilis tubuhmu...putus
dua...tali perutmu terburai merata...

...dan engkau...
keretamu melanggar belakang kontena lori...
cermin dan depan keretamu hancur...lehermu hampir
putus...biji matamu terkeluar...tubuhmu terperosok
seumpama kain buruk...mayatmu...menyeringai ngeri...

...engkau lagi...
kerana selaju angin...tayar keretamu tergelincir...
dari kiri...haluanmu beralih ke kanan...
dan...sebuah kereta yang datang dari depan...juga
meluncur laju...menuju ke arahmu...mata engkau ter-
beliak...
terbeliak saja-saja...kerana tak ada gunanya...
kalau engkau nak menjerit ketakutan sekuat-kuatnya
...silakan...
sebentar lagi...jeritanmu akan tenggelam...dalam
dentuman dahsyat...besi dengan besi berlanggar...
berserta bunyi tulang rusukmu...tulang-tulang dada-
mu yang patah remuk...yang menikam dan menghancur-
kan jantungmu...paru-parumu...limpa dan perutmu...
dan engkau terbunuh dengan mata terbeliak...
...juga terbeliak saja-saja ...kerana tak ada gu-
nanya...

...kemudian engkau yang seorang lagi...
dengan anak bini engkau bawa sekali...
keretamu terbabas melanggar hujung besi penghadang
jalan...engkau terpelanting keluar kereta...
tubuh isterimu...anak-anakmu...berkecai...diradak
besi tumpul...yang menjadi setajam pisau...
cebisan-cebisan daging...tulang-tulang berkecai...
keretamu sepeti dilanda sungai darah...
yang mana cebisan daging isterimu...yang mana
cebisan daging anak-anakmu...tak ada orang yang
dapat membezakannya...
seandainya engkau diberi pilihan...samada engkau
ingin terus hidup dan menanggung derita penyesalan
...atau engkau ingin turut sama terbunuh...mana satu
pilihanmu...?
...yang pasti...Tuhan pasti akan mempertanggung-
jawabkan engkau ke atas segala-galanya ini...

Mereka itu...dulu...mungkin seperti engkau...
engkau melihat kemalangan..atau melihat gambar
kemalangan...hati engkau berbisik...saya tak akan
jadi seperti mereka...

Sehinggalah engkau.................ketika nafasmu
tinggal satu-satu...terlintas pada hati kecilmu...
alangkah baiknya...kalau aku dapat mengundurkan
waktu...namun seketika...pandanganmu menjadi gelap
...nafasmu terhenti...

Selagi engkau masih dapat membuat pilihan...
kehebatan kenderaanmu...dan keterburuanmu dalam
sesuatu urusan...janganlah engkau jadikan alasan...
untuk engkau memulakan...satu Perjalanan Maut!

Wallohu a'lam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan